Kompetisi Aswaja Online 2025 Banyuwangi: Meneguhkan Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Ahlussunnah wal Jamaah
Banyuwangi, LIBASCOMMUNITY.COM — Sabtu, 18 Oktober 2025, menjadi tonggak penting bagi pendidikan keislaman di Kabupaten Banyuwangi. Bertempat di Aula SMK Gajah Mada, Pimpinan Cabang Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PC PERGUNU) sukses menyelenggarakan Kompetisi Aswaja Online (KAO) 2025, sebuah ajang tahunan yang mengusung semangat Ahlussunnah wal Jamaah sebagai fondasi karakter peserta didik.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyuwangi dan diikuti oleh 1.208 peserta dari berbagai Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Dasar (SD) se-Banyuwangi. Antusiasme peserta mencerminkan semangat kolaboratif antar lembaga pendidikan dalam memperkuat ukhuwah dan nilai-nilai keislaman sejak dini.
Ketua Panitia KAO 2025, Moh. Haris Jamroni, dalam sambutannya menegaskan tiga misi utama kompetisi ini:
1. Menanamkan nilai-nilai Aswaja secara sistematis kepada peserta didik.
2. Mengukur pemahaman keislaman secara sehat dan kompetitif.
3. Membangun ukhuwah antar lembaga pendidikan MI/SD di Banyuwangi.
Kompetisi ini terdiri dari dua babak: Babak Penyisihan yang dilaksanakan di masing-masing lembaga, dan Babak Final yang diikuti oleh 100 peserta terbaik secara daring terpusat di SMK Gajah Mada.
Dari proses seleksi yang ketat dan penuh semangat, panitia menetapkan para juara sebagai berikut:
- Juara 1: Syifa Mufida Zahrani (MI Darul Amin Gambiran)
- Juara 2: Keenar Amabel Fitriayani (MI Miftahul Huda Pondok Nongko Kabat)
- Juara 3: Fatin Arfadhia Sholihah (MIN 1 Banyuwangi)
- Harapan 1: Moza Alya Kirana (SDN Kepatihan)
- Harapan 2: Aulada Hafizah Ramadhani (MIN 1 Banyuwangi)
- Harapan 3: Ahmad Hadziq El Haddho (MIN 3 Banyuwangi)
Penghargaan khusus juga diberikan kepada MI Negeri 1 Banyuwangi sebagai Lembaga Paling Partisipatif, atas kontribusi aktif dan komitmen tinggi dalam menumbuhkan budaya kompetisi ilmiah di kalangan siswa.
KAO 2025 bukan sekadar ajang adu pengetahuan, tetapi juga menjadi platform pembentukan karakter, religiusitas, dan kebersamaan yang mengakar kuat dalam tradisi pendidikan Aswaja. Dengan semangat kolaboratif dan profesionalisme tinggi, kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan berbasis nilai mampu melahirkan generasi yang berprestasi, berakhlak, dan cinta tradisi keilmuan Islam.
