BREAKING NEWS

Kepentingan Tersembunyi BPD Pacuh Terkuak, Usai Perseteruan Ketua BPD dan Kades Mereda

Gresik — LIBASCOMMUNITY.COM
Perseteruan panas antara Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Pacuh, Herry, dan Kepala Desa Pacuh, Imron Hamsah, yang sempat mencuat ke publik kini mulai mereda.

Namun di balik meredanya konflik tersebut, muncul dugaan adanya kepentingan tersembunyi di balik sikap diam Herry setelah masalah pribadinya dengan kepala desa dinyatakan selesai.

Sebelumnya, hubungan keduanya memanas setelah isu persoalan pribadi diseret ke ranah pemerintahan desa.
Herry menuding adanya praktik penyalahgunaan dana desa yang tidak tepat sasaran dan mengundang sejumlah awak media ke kediamannya untuk mengawal proses dugaan korupsi tersebut hingga tuntas.

Dalam pertemuan yang juga disaksikan oleh beberapa anggota BPD Desa Pacuh lainnya, Herry bahkan sempat meragukan independensi media. Ia mengaku khawatir pemberitaan bisa “masuk angin” atau berhenti di tengah jalan. “Saya hanya ingin media benar-benar mengawal kasus ini sampai tuntas,” ucap Herry kala itu dengan nada tegas.

Kasus dugaan penyimpangan dana desa Pacuh sendiri sempat mencuat ke permukaan setelah Komisi I DPRD Kabupaten Gresik menggelar hearing bersama pemerintah desa Pacuh beberapa bulan lalu.

Dalam forum tersebut, muncul sejumlah temuan indikatif terkait penggunaan anggaran yang dinilai tidak sesuai dengan prioritas pembangunan desa.

Namun setelah permasalahannya pribadi direspon oleh kepala desa, ketua BPD tidak terdengar lagi suara atau langkah tegas   yang sebelumnya begitu vokal.

Setelah proses hearing dan sejumlah klarifikasi dari pihak desa, sikap Herry berubah drastis.

Beberapa awak media yang berusaha melakukan konfirmasi lanjutan mengaku tidak bisa lagi menghubunginya. Nomor telepon para wartawan yang dulu diundangnya kini telah diblokir. Tak ada tanggapan, tak ada pernyataan lanjutan. Ketua BPD yang dulu lantang kini seakan “hilang ditelan bumi”.

Diamnya Herry justru menimbulkan tanda tanya besar di kalangan masyarakat dan kalangan pemerhati kebijakan desa. Beberapa sumber internal menyebut, perubahan sikap tersebut bisa jadi karena adanya “deal politik” atau penyelesaian kepentingan pribadi antara kedua belah pihak.

Seorang tokoh masyarakat setempat yang enggan disebutkan namanya mengatakan, “Dulu waktu awal ramai, Ketua BPD sangat aktif bahkan menekan kepala desa. Tapi sekarang setelah urusan pribadinya kelar, semuanya diam. Ada apa?

Warga Desa Pacuh berharap, baik pemerintah desa maupun BPD dapat kembali menjalankan fungsi masing-masing secara transparan dan profesional tanpa membawa kepentingan pribadi.

Fungsi pengawasan BPD terhadap pemerintah desa seharusnya menjadi alat kontrol demi kesejahteraan warga, bukan untuk alat tawar-menawar politik atau urusan pribadi.

Kini masyarakat menantikan kejelasan tindak lanjut dari hasil hearing DPRD serta transparansi penggunaan dana desa yang sempat dipersoalkan. Publik menilai, diamnya Ketua BPD justru memperkuat dugaan bahwa ada kepentingan tersembunyi di balik konflik yang sempat menyeret nama pemerintah desa Pacuh.

Berdasarkan Fakta sidak investigasi dilapangan kami dapati Fakta justru Ketua BPD Masuk Angin, Hanya mementingkan Kepentingan Pribadi daripada kepentingan warganya.

Hingga berita ini tayang kami tim investigasi kini mendapati diblokir saluran WhatsApp kami. Entah sengaja menghindar atau sengaja bungkam, Tim akan selalu komitmen mengawal kebenaran dan selalu mengungkap fakta di balik berita.


YNT Kaperwil Jatim / Redaksi 

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar